Rabu, 13 Agustus 2008

Japan Culture Fest 2008 info

JAPANESE CULTURE FESTIVAL 2008

23-24 Agustus 2008

Taman Budaya Lampung

PROGRAM EVENT
J-BAND, J-DANCE,COSPLAY, ANIME,JAPANESE GRaFITTI, HAYAGUI OOGUI, BON ODORI, AIKIDO,PEMUTARAN FILM JEPANG, GAMES,DOOR PRIZE BAZZAR.

MAIN EVENT YANG DILOMBAKAN:

Cosplay (Costum Player)

Lomba ini bertujuan untuk mengukur keterampilan dan kreativitas perserta dalam peragaan busana atau kostum dari karakter tokoh anime, manga, game atau tokusatsu jepang

Persyaratan :
1. Mengisi formulir pendaftaran Cosplay.
2. Kostum berhubungan dengan tema “battle”
3. Peserta diwajibkan menyertakan foto kostum dari tokoh yang akan ditampilkan.
4. Genre dari Cosplay yang ditampilkan dapat berasal dari Anime, Manga, Game dan
Tokusatsu Jepang.
5. Cosplay hanya terbuka bagi perorangan, bukan Team/Grup.
6. Bagi peserta yang ingin memakai backsound sebagai latar, harap dikonfirmasikan dulu dengan CP kami.
7. Kostum tidak boleh menyinggung unsur SARA dan pornografi (yuri/yaoi). Harap jangan membawa aksesoris senjata tajam
8. Penilaian Juri tidak dapat diganggu gugat.


Anime

Lomba ini bertujuan untuk mengukur keterampilan peserta dalam menggambar animasi dari anime, manga, game atu tokusatsu jepang.

Persyaratan :
1. Mengisi formulir pendaftaran Anime
2. Peserta Anime : Siswa SMA dan Umum
3. Tema gambar bebas dan tidak menyinggung SARA dan pornografi.
4. Peserta lomba wajib membawa peralatan menggambar sendiri dan tidak diperkenankan untuk meminjam peralatan menggambar dengan peserta lain
5. Peserta lomba boleh membawa contoh gambar dan bebas menggunakan media pewarnaan.
6. Peserta harus menuliskan tema serta sumber/referensi gambar yang akan digambarkan.
7. Durasi waktu 2 jam
8. Kertas gambar disediakan panitia(media pewarnaan A3).
9. Penilaian Juri tidak dapat diganggu gugat


Hayagui Oogui

Lomba ini bertujuan untuk mengukur keterampilan dan kecepatan peserta dalam kegiatn makan mie dan kacang atom dengan mengunakan sumpit secepat dan sebanyak mungkin

Persyaratan:
1. Mengisi formulir pendaftaran Hayagui Oogui.
2. Peserta Hayagui Oogui adalah siswa SMU & Umum

JAPANESE BAND

Syarat dan Ketentuan J-Band:

1. Peserta J-Band adalah Siswa SMA/Umum
2. Peserta tidak diperkenankan bermain dalam 2 Band yang berbeda.
3. Mengisi Formulir pendaftaran J-Band.
4. Mengikuti Technical Meeting J-Band pada tanggal yang ditetapkan oleh panitia.
5. Bila group bandnya mengundurkan diri setelah pembayaran, uang pendaftaran tidak dikembalikan.
6. Mengikuti Audisi J-Band.
7. Audisi akan diadakan jika peserta J-Band >10 group J-Band
8. Peserta yang tidak mengikuti Audisi dinyatakan gugur.
9. Peserta harus hadir 10 menit sebelum acara dimulai.
10. Pada saat audisi dan final J-Band nama Group Bandnya yang dipanggil >3 kali dan tidak ada akan dinyatakan gugur.
11. Membawakan 1 buah lagu wajib untuk audisi J-band dengan durasi 10 menit
12. Membawakan 2 buah lagu(1 lagu wajib dan 1 lagu bebas) untuk final J-band yang berdurasi 15 13. menit.
14. Biaya audisi sebesar Rp 50.000,00 bila masuk final peserta diaharuskan untuk membayar registrasi ulang sebesar Rp.30.000,00.
15. Membawakan lagu wajib yang telah disusun oleh panitia.
16. Penilaian Juri tidak dapat diganggu gugat.

Daftar Lagu-lagu J-Band

1. J-Rock - Ceria
2. J-Rock - Spirit
3. J-Rock - Lepaskan Diriku
4. J-Rock - Berharap Kau Kembali
5. J-Rock - Kau curi Lagi
6. L’arc En Ciel - Jiyuu E No Shoutai
7. L’arc En Ciel - New World
8. L’arc En Ciel - Ready Steady Go!!!
9. L’arc En Ciel - Killing Me
10. L’arc En Ciel - Daybreaks Bell
11. L’arc En Ciel - My Heart Draws A Dream
12. Gazette - Calm Envy
13. Nightmare - Alumina
14. Ajikan - Rewrite
15. Ajikan - Haruka Kanata
16. Gagaga SP - Hajimete Kimi to Shabetta
17. Raiko - Alive
18. The Mass Missile - Ima Made Nandomo
19. YUI - Goodbye Days
20. YUI - My Generation
21. Remioromen - Sangatsu kokonoka
22. Remioromen - Konayuki
23. Mika Nakashima - Glamorous Sky
24. Do As Infinity - Fukai Mori
25. Do As Infinity - For the Future
26. Luna Sea - I for U
27. Hyde - Hello
28. Hyde - Season’s call
29. Hearts Grow - Yura Yura
30. Erika Sawajiri - Taiyou No Uta



Persayaratan J-GrAfitti

1. peserta GrAifitti memakai media triplek ukuran 1,2 x 2,4 m sebagai media pewarnaan (disediakan oleh panitia)

2. tidak mengandung unsur sara dan politik

3. tema grafitti Japanese Style

4. grafiti contest hanya menggunakan cat semprot dan tidak menggunakan kompressor ,mall ,jiplakan dan lain sebagainya.

5. peserta wajib membawa peralatan sendiri

CP : Romy (08197939878/085768280200)

Biaya pendaftaran

J- Anime (Lomba Gambar) Rp. 30.000/orang

J- Band Rp. 50.000/tim

J- Graffiti Rp. 80.000/tim

J- Dance Rp. 100.000/tim

J- Cosplay Rp. 50.000/orang

Hayagui Oogui Rp. 5000/orang

Bazzar Rp. 500.00/2 hari

Tempat pendaftaran:

Belakang SMP 2 Rawa Laut Pahoman Bandar Lampung , Sapta Management Consultan no.20


Catatan: Lagu dan teks dapat di ambil saat pendaftaran.
(NB : Diharapkan membawa media penyimpanan berupa MP3 player Dan Flashdisk)

Harap Informasi ini disebarluaskan

Kunjungi Situs http://Japan-Lampung-Com.Blogspot.com
Tinggalkan comment kalau ada yang ditanyakan.

CP:

Adi Sensei 081540957880

Oka 081929870022

T-Chan 08982556052

Daus 085269383522

Klik

japan-lampung-com.blogspot.com

Acara ini Dibuat Oleh "POENYA PRODUCTION"

BEKERJA SAMA DENGAN LAMPUNG NIHON COMMUNITY

Sabtu, 09 Agustus 2008

The Lord of The Ring The Return Of The King




Ini buku ketiga dari trilogi The Lord of The Ring. Buku ini dalam bahasa Indonesia dan dapat didownload di link berikut ini.
Download

The Lord of The Ring The Two Towers




Buku kedua dari Lord Of The Ring, yaitu Two Towers dapat didownload di link berikut ini.
here

The Lord of The Ring The Fellowship of The Ring




Bagi yang ingin membaca buku The Lord of The Ring 1 yang berjudul The Fellowship of The Ring versi Indonesia (full version) dapat didownload di link

Disini

The Chronicles of Narnia, Prince OF Caspian

Download prince of caspian indonessian version di link berikut ini.




Download disni

The Chronicles of Narnia, The Horse and his Boy




Lanjutan The Chronicles of Narnia, The Horse and his Boy bahasa Indonesia dapat di download di link berikut ini.

disini

Ann Veronica BY H. G Wells



Ann Veronica is a novel by H.G. Wells first published in 1909. The book deals with contemporary political issues of the time, concentrating specifically on feminist issues. In the course of the action the heroine matures from an innocent and naïve girl to a representative of the New Woman.
Ann Veronica created a sensation when published, due both to the feminist sensibilities of the heroine, and to the similarity of her name to that of Amber Reeves, a woman with whom Wells was rumored to be having an affair.


Download Here

Encyclopedy Of Japan History

all abot japan History

Download Here

47 Ronin

Kisah Empat Puluh Tujuh Ronin Akō rōshi, ronin dari Akō) adalah peristiwa pembalasan dendam 47 ronin dari Akō di bawah pimpinan Ōishi Kuranosuke Yoshitaka yang membalas dendam atas kematian majikan bernama Asano Takumi no Kami dengan cara melakukan penyerbuan ke rumah kediaman pejabat tinggi istana Kira Kōzuke no Suke Yoshihisa dan membunuhnya.

Peristiwa pembunuhan Kira Kōzuke no Suke Yoshihisa dikenal sebagai Genroku Akō jiken (Genroku Akō jiken Peristiwa Akō era Genroku) karena terjadi tanggal 14 bulan 12 tahun ke-15 era Genroku atau 30 Januari 1703

Pada tanggal 14 Maret 1701, Asano Takumi no Kami bertengkar dengan pejabat tinggi (Kōke) bernama Kira Kōzuke no Suke Yoshihisa dan melukainya dengan wakizashi di ruangan bernama Matsu no Ōrōka (tempat berkumpul daimyo) di dalam Istana Edo. Tokugawa Tsuneyoshi yang menjabat Seii Taishogun menjadi sangat marah atas peristiwa penyerangan dengan benda tajam yang terjadi di lingkungan istana dan memerintahkan Asano Takumi no Kami untuk melakukan seppuku pada hari yang sama. Hukuman juga dijatuhkan terhadap keluarga Asano Takumi no Kami (klan Akō Asano) dalam bentuk pencabutan semua wilayah kekuasaan klan Akō Asano di Akō, sehingga para pengikutnya harus menjadi ronin. Kira Kōzuke no Suke Yoshihisa yang juga terlibat dalam peristiwa ini justru tidak mendapat hukuman apa-apa.

Sebagian besar bushi wilayah han Akō dan Ōishi Kuranosuke yang menjabat penasehat utama bagi Asano Takumi no Kami merasa sangat tidak puas dengan keputusan tidak adil yang dijatuhkan pemerintah Bakufu. Hukuman yang dijatuhkan pemerintah Bakufu dianggap melanggar prinsip "kedua belah pihak yang bertengkar harus dihukum" kenka ryōseibai?) yang merupakan hukum kelas samurai. Pertemuan yang dilakukan Istana Akō berakhir dengan kebingungan antara mematuhi Keshogunan Edo untuk menyerahkan istana atau melakukan perlawanan dengan bertahan di dalam istana sampai mati.. Download di link berikut ini.

Download Here

A History Of American Philosphy




In the eighteenth and most of the nineteenth century, people in America known formally as philosophers were part of a wider dialogue that had three major components.
Most important were parish ministers, primarily in New England, who wrote on theology and participated in a conversation that embraced a religious élite in England and Scotland, and later in Germany. These clerics expounded varieties of Calvinist Protestantism. Jonathan Edwards was the most influential and talented member of this ministerial group, which later included Horace Bushnell and Ralph Waldo Emerson. But these two lived at a time when such thinkers were deserting their congregations and turning away from traditional Protestant doctrine. Because these sages were unconnected to institutions of higher education, I have sometimes called them amateurs, although this term embraces a wider collection of individuals, some of whom were less religious, or were on the fringes of the emerging system of advanced academic training in the late eighteenth and early nineteenth centuries.
The second major component of American speculative thought was located in one part of this system, the seminaries that grew up in the Northeast, the old Midwest, and the South throughout the nineteenth century. Often independent entities unconnected to American colleges, these institutions were, aside from law and medical schools, the only places where an aspiring young man could receive instruction beyond what an undergraduate received; they arose to train a professional ministry. The specialists in theology at these centers gradually took over the role that the more erudite ministry had played. Leonard Woods of Andover Theological Seminary; Henry Ware of the Harvard Divinity School; Nathaniel William Taylor of the Yale Divinity School; Charles Hodge of the Princeton Theological Seminary; and Edwards Amasa Park of Andover belong to this cadre.

Download Disini

Buy Jupiter By Isaac Asimov

Buy Jupiter is an excellent collection of short-short and short science fiction stories by the master, Isaac Asimov. The stories begin with 1950's "Darwinian Pool Room" and ends with 1973's "Light Verse." Since most of these stories originally appeared in low-circulation magazines such as Infinity Science Fiction and Satellite Science Fiction, it was not until the publication of this book that even the most diehard science fiction fans got a chance to read them.
If you like Asimov, you'll love Buy Jupiter and other stories. An eclectic mix of his short stories, they range from short-shorts (1-2 pages) to some longer pieces. Given Asimov's prolifity, the quality can be a bit uneven, but his introductory commentary for each story more than makes up for it.


Download here
http://uploads.bizhat.com/file/206934

Mekura no Mizu no Kami (Dewi Air yang Tidak Bisa Melihat)

Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa ada seorang pemuda yang rajin dan baik hati. Suatu hari, ketika sang pemuda hendak pergi untuk bekerja, ia melihat beberapa anak sedang mencoba menangkap seekor belut putih. Di tangan mereka tergenggam tongkat kayu yang sekali-kali diayunkan untuk memukul belut tersebut. Sejenak sang pemuda berhenti dan mendekati anak-anak tersebut. Karena merasa kasihan, sang pemuda berkata kepada anak-anak itu, “Jangan mengganggu binatang. Belut itu juga makhluk hidup seperti kita. Biarkan dia pergi!”. Anak-anak itu pun berhenti seketika. Dengan perasaan dongkol mereka pun pergi meninggalkan tempat itu. Demikian juga sang belut pergi ke arah genangan air di sawah. Sang pemuda pun pergi melanjutkan perjalanannya.

Malam harinya, ketika sang pemuda hendak bersiap-siap untuk tidur, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk orang. “Tok.. tok”. Sang pemuda heran, tidak biasanya malam-malam begini ada tamu yang datang ke rumahnya. Akhirnya ia pun membuka pintu rumahnya. Bukan main terkejutnya sang pemuda, ternyata di hadapannya telah berdiri seorang gadis yang cantik jelita.

“Selamat malam. Mohon maaf sebelumnya. Saya sedang tersesat dan kemalaman di jalan. Bolehkah saya menumpang istirahat barang satu malam di rumah tuan?” pinta sang gadis.

“Silakan masuk!” kata sang pemuda dengan gugup. Malam itu sang gadis pun menginap di rumah sang pemuda.

Keesokan paginya, sang gadis berkata kepada sang pemuda, “Sebenarnya saya sudah tidak mempunyai orang tua dan sanak saudara lagi. Saya hidup sebatang kara dan tidak punya rumah untuk pulang. Tolong ambil saya sebagai istri tuan. Saya akan bekerja keras setiap hari untuk membantu tuan” kata sang gadis. Mendengar hal itu sang pemuda merasa iba. Akhirnya ia dan gadis itu menikah. Mereka hidup dengan bahagia dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu.

Pada suatu hari, pekerjaan sang pemuda di ladang telah selesai lebih cepat dari hari-hari sebelumnya. Ia pun berniat pulang lebih cepat dari biasanya. Ketika sampai di rumah, ia melihat suasana sangat sepi dan pintu rumah juga terkunci rapat. Karena merasa curiga maka ia coba melihat keadaan di dalam rumah dari jendela di kamarnya. Bukan main terkejutnya saat sang pemuda melihat pemandangan di dalam kamarnya. Ia melihat seekor binatang yang menyerupai belut sedang melingkarkan tubuhnya di lantai kamar. Di tengah-tengahnya tergeletak sang bayi. Lidah binatang yang berwarna merah itu menjulur menjilati tubuh sang bayi. Anehnya sang bayi justru merasa senang dan tidak takut. Sang pemuda sangat ketakutan dan lari menginggalkan rumahnya. Ia berpikir bahwa belut besar di kamarnya tadi tidak lain adalah jelmaan istrinya sendiri. Namun untuk memastikan dugaannya itu, sore harinya ia kembali pulang ke rumahnya. Sesampai di depan rumahnya ia melihat istrinya sedang menggendong sang bayi. Seperti tidak terjadi apa-apa ia lalu makan malam bersama sang istri.

Namun, sang istri ternyata tahu bahwa suaminya telah melihat wujud aslinya. Sang istri pun berkata, “Suamiku, akhirnya engkau telah melihat wujud asliku siang tadi. Sebenarnya aku adalah jelmaan belut yang telah kau tolong dari gangguan anak-anak setahun yang lalu. Aku ingin sekali membalas budimu. Namun, karena engkau telah melihat wujud asliku, maka aku tidak dapat hidup lagi bersamamu. Aku harus pergi. Tapi bayi kita adalah bayi manusia, maka engkau harus memeliharanya dengan baik” kata sang istri sedih. Kemudian ia mengeluarkan sebuah bola putih kecil dan memberikannya kepada suaminya.

“Kalau bayi kita menangis karena haus atau lapar berikan bola ini agar ia dapat menghisapnya. Ia tidak akan menangis lagi” kata istrinya berpesan.

Setelah mengatakan hal itu, sang istri pun pergi keluar rumah. Sang suami dengan sedih mencari-carinya, namun sang istri sudah lenyap di kegelapan malam.

Sejak saat itu sang suami membesarkan bayinya seorang diri. Sesuai pesan istrinya, ia membiarkan sang bayi menghisap dan mengulum bola putih yang lentur itu. Bayi itu terus tumbuh dengan sehatnya. Tidak pernah sekalipun sang bayi jatuh sakit. Kehebatan bola putih itu terdengar ke seluruh wilayah, hingga sampai ke telinga sang penguasa wilayah. Akhirnya bola putih itu pun diambil secara paksa oleh sang penguasa. Dan sejak saat itu juga sang bayi mulai mengangis tak henti-hentinya. Bukan main bingungnya sang suami. Ia pun berjalan menyusuri hutan untuk mencari istrinya. Setelah lama berjalan, akhirnya ia tiba di sebuah danau. Dengan putus asa ia berteriak.

“Wahai istriku, sejak kepergianmu sungguh merana hidupku. Kalau memang engkau ada disini, tunjukkanlah dirimu. Aku ingin berjumpa denganmu!” katanya dengan pilu.

Tiba-tiba permukaan air danau tersebut bergelombang, dan dari dalamnya mucul seekor belut yang sangat besar.

“Apa kabar suamiku? Apa yang membuatmu bersedih hati?” tanya belut tersebut. Akhirnya sang suami menceritakan tentang bola putih pemberian istrinya yang telah diambil oleh sang penguasa.

“Suamiku, bola putih itu sebenarnya adalah bola mataku sendiri. Ia berguna sebagai pengganti air susu bagi bayi kita. Kalau aku berikan bola mata satu lagi, aku tidak akan bisa melihat lagi” kata sang belut.

“Tolonglah istriku, anak kita menangis tiada henti-hentinya” kata sang suami.

“Baiklah kalau begitu. Aku akan berikan bola mata yang satunya. Tapi kau harus berjanji. Agar bola mata ini tidak diambil orang lain, bawalah bayi kita dan pergi jauh-jauh dari desa” kata sang belut sambil memberikan sebutir bola putih.

“Terima kasih istriku. Jagalah baik-baik dirimu!” ucap sang suami dengan meneteskan air mata.

“Jagalah dirimu dan rawat baik-baik anak kita!” kata sang belut.

Setelah mengucapkan salam perpisahan, sang belut kembali ke dasar danau, dan suaminya pun pulang dengan hati yang sangat sedih.

Setelah sampai di rumahnya, ia segera mengumpulkan barang perbekalannya lalu pergi meninggalkan desa tersebut bersama sang anak yang masih kecil. Beberapa waktu kemudian di wilayah desa tersebut timbul gempa bumi yang sangat hebat. Semua bangunan hancur, termasuk istana sang penguasa yang telah mengambil paksa bola mata milik sang belut. Sang penguasa sendiri pun mati akibat tertimpa reruntuhan bangunannya. Demikianlah, menurut kepercayaan tradisional masyarakat Jepang, gempa bumi diakibatkan oleh belut raksasa yang bergerak di dalam tanah. Belut itu menabrak benda di sekelilingnya karena tidak mempunyai mata lagi untuk melihat.

—————————————————————————–

Judul asli: Mekura no Mizu no Kami (Dewi Air yang Tidak Bisa Melihat) berasal dari Prefektur Saga.

Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. TANABATA Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007

Tanabata

Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil hiduplah seorang pemuda miskin. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya pemuda tersebut menjual gerabah. Setiap hari ia berjalan dari kampung ke kampung untuk menawarkan gerabah buatannya. “Gerabah… gerabah…!!!” teriaknya setiap hari. Meskipun sangat berat dan melelahkan tetapi sang pemuda selalu riang gembira menawarkan barang dagangannya.

Pada suatu hari yang panas, sang pemuda berjalan menyusuri tepi sebuah danau yang jernih. “Ah, hari ini melelahkan sekali” katanya sambil meletakkan bakulnya di tepi danau tersebut dan mengusap peluh yang menetes di dahinya. Sang pemuda membasuh muka dan minum beberapa tangkup air yang diambil dengan tangannya. “Ah, segarnya…” katanya dengan senang.

Sang pemuda hendak melanjutkan perjalanan ketika sayup-sayup terdengar suara perempuan yang sedang bercanda ria dari arah danau. “Suara siapa ya?” tanyanya dalam hati. Dengan penuh konsentrasi dia coba tajamkan pendengarannya serta dipicingkannya matanya untuk mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut memang berasal dari beberapa wanita yang sedang mandi di tepi danau. Melihat wanita cantik yang sedang mandi itu, hati sang pemuda menjadi berdebar-debar karena malu. Ketika ia sedang mencari tempat persembunyian agar tidak terlihat oleh para wanita itu, ia melihat beberapa helai pakaian yang sangat halus dan indah warnanya. Mungkin itu adalah pakaian para wanita yang sedang mandi. Akhirnya timbullah pikiran jahat sang pemuda untuk mengambil sebuah pakaian mereka. Lalu pakaian itu disembunyikannya dalam bakulnya. Sang pemuda lalu pergi menjauh dari tempat itu.

Menjelang senja, sang pemuda kembali lagi melewati danau tersebut untuk melihat-lihat apakah ada wanita-wanita cantik yang tadi sedang mandi masih ada atau sudah pergi. Betapa terkejutnya ia ketika melihat dari balik pohon di tepi danau seorang wanita yang cantik jelita tanpa berpakaian selembar pun sedang menangis seorang diri. Dengan hati berdebar-debar sang pemuda mendekati gadis itu.

“Hai, kenapa engkau menangis?” tanya sang pemuda.

“Pakaianku dicuri orang! Aku tak bisa pulang tanpa pakaian itu” jawab sang gadis.

Sang pemuda jadi merasa kasihan melihat gadis itu menangis, sejenak timbul niatnya untuk mengembalikan pakaian yang telah diambilnya tadi. Tapi, karena baru pertama kali ia melihat gadis secantik itu, maka timbul niatnya untuk mengajak sang gadis ikut pulang ke rumah bersamanya. Sang gadis pun sangat berterima kasih atas kebaikan sang pemuda untuk mengajaknya pulang ke rumah.

Karena sang gadis tidak punya tempat tujuan lainnya di dunia ini maka ia memutuskan untuk tinggal bersama sang pemuda. Mereka pun akhirnya menikah. Beberapa waktu kemudian sang gadis yang kini telah menjadi istrinya, melahirkan seorang anak. Kehidupan mereka pun menjadi semakin bahagia.

Pada suatu hari, seperti biasanya sang suami pergi bekerja, sedangkan sang istri tinggal di rumah untuk memasak dan bermain dengan anaknya yang masih bayi. Hari itu tidak seperti biasanya, sang bayi menangis dengan keras, hingga sang ibu harus bersusah payah untuk menidurkannya. Ketika anaknya sedang tertidur pulas, tanpa disadarinya mata sang ibu tertuju pada sebuah benda aneh yang digantung di langit-langit rumahnya. Benda apa itu ya? Karena penasaran, maka diambilnya tangga untuk mengambil benda yang sedang tergantung di atas. Ternyata benda itu adalah sebuah bungkusan kain. Perlahan-lahan dibukanya bungkusan itu dan… “Oh, ini pakaianku yang selama ini aku cari. Ternyata suamiku sendiri yang telah menyimpannya!” katanya dengan sedih bercampur gembira. Segera dipakainya pakaian itu. Dan dengan menggendong anaknya yang masih tertidur pulas itu, ia hendak terbang ke angkasa. Bersamaan dengan itu suaminya pulang ke rumah. Melihat istrinya mengenakan pakaian itu suaminya menjadi sedih dan khawatir.

“Istriku, hendak pergi kemana engkau?” tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

“Suamiku, aku telah menemukan pakaian yang selama ini aku cari. Sesungguhnya aku adalah bidadari dari langit. Dan kini saatnya aku harus kembali ke langit. Karena disanalah tempatku!” kata sang istri sambil perlahan-lahan melayang ke udara.

“Istriku, jangan tinggalkan aku!” teriak sang suami dengan memohon.

“Kalau engkau ingin menemui aku, buatlah seribu pasang sandal jerami, lalu pendamlah dalam tanah di hutan bambu yang tinggi. Panjatlah pohon bambu itu hingga mencapai kerajaan langit. Nanti kita akan dapat bertemu lagi. Sampai jumpa…” kata istrinya dengan mata berkaca-kaca karena sedih berpisah dengan suaminya. Dan perlahan-lahan sang istri pun naik ke atas langit hingga hilang di balik awan putih.

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, sang suami segera mengumpulkan jerami sebanyak-banyaknya dan tanpa kenal lelah bekerja siang malam untuk membuat seribu pasang sandal jerami. Akhirnya sang suami berhasil membuat 999 pasang sandal, tetapi karena sudah tidak sabar ingin menemui istri dan anaknya segera diangkut ke-999 sandal jerami tersebut dan dikubur dalam hutan bambu. Tiba-tiba dari dalam timbunan sandal jerami tersebut tumbuhlah sebatang pohon bambu yang menjulang tinggi ke angkasa. Sang suami pun menaiki pohon bambu tersebut sampai ke ujungnya. Tetapi karena sandal jerami yang dibuatnya kurang satu pasang, maka sang suami tidak bisa mencapai kerajaan langit yang hanya kurang satu lengan saja. Betapa pun tangan sang suami menggapai-gapai tidak juga sampai ke kerajaan langit. Maka ia pun berteriak sekencang-kencangnya untuk memanggil sang istri. “Istriku… aku datang untuk menemuimu. Keluarlah!”

Teriakan sang suami pun akhirnya sampai juga ke telinga sang istri. Diulurkannya lengan sang istri untuk menjangkau lengan suaminya. Akhirnya sang suami berhasil juga menginjakkan kaki di kerajaan langit. Setelah itu mereka berdua menghadap ke dewa langit yang juga ayah sang istri. Tetapi karena pada dasarnya kerajaan langit tidak menyukai adanya hubungan antara manusia dan dewa, maka dengan cara apapun ayah dan ibu istrinya memisahkan hubungan anaknya dengan manusia.

Suatu hari sang ayah memerintahkan suami anaknya untuk mengambil air tanpa tumpah sedikitpun dengan keranjang yang banyak lubangnya. Tentu saja hal tersebut mustahil. Dalam kebingungannya sang istri menolong sang suami dengan membawakan kertas minyak untuk menutupi keranjang yang berlubang-lubang itu. Sewaktu ayah sang istri melihat bahwa keranjang tersebut mampu menampung air, ia sangat terkejut.

“Ternyata manusia juga mempunyai kepandaian!” katanya dengan bersungut-sungut. Sejenak hati sang suami lega, tetapi hal itu belumlah berakhir.

Saat itu adalah saat musim panas. Di kerajaan langit, makan buah semangka adalah suatu pantangan yang tidak boleh dilakukan karena akan menimbulkan suatu bencana. Namun, karena sang ibu ingin memisahkan anak gadisnya dari suaminya, maka ia memerintahkannya untuk memetik semangka di kebun.

“Belah dan bawa kemari buah semangka dari kebun!” perintah sang ibu.

Karena ia pikir memetik dan membelah buah semangka bukanlah merupakan pekerjaan sulit, maka tanpa banyak basa-basi sang suami langsung pergi ke kebun untuk mengambil buah semangka. Dipotongnya buah semangka tersebut dengan hati-hati. Tetapi selanjutnya apa yang terjadi? Dari dalam buah semangka yang terbelah itu mengalirlah air bah dengan derasnya. Sang suami terseret arus air tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa. “Tolong… tolong!” teriak sang suami. Ayah dan ibu sang istri tertawa senang melihat suami anaknya terseret arus air yang telah berubah menjadi sungai yang besar. Istrinya yang baru menyadari terjadinya bencana tersebut segera pergi ke tepi sungai tersebut. Namun ia terlambat. Suaminya telah terbawa arus sungai yang jauh. Ia sangat sedih. Ia pun berteriak, “Suamiku! Kita akan bertemu setiap tanggal tujuh! Tujuh…!”

Tetapi karena suaminya semakin menjauh, maka yang terdengar oleh suaminya hanya angka “tujuh”.

Aliran sungai di kerajaan langit tersebut dinamakan sungai Amanogawa. Setiap tanggal tujuh tiap bulannya, sang istri selalu menunggu kedatangan sang suami di tepi sungai Amanogawa. Tetapi berbulan-bulan ditunggunya suaminya tidak muncul-muncul juga. Akhirnya suaminya datang untuk menemui sang istri tercinta pada tanggal 7 bulan 7 (Juli). Sang suami hanya mendengar angka tujuh dan tujuh, jadi pikirnya bertemu pada tanggal tujuh bulan tujuh. Sejak saat itu mereka hanya dapat bertemu satu kali dalam setahun yaitu pada tanggal 7 Juli. Sampai saat ini tanggal 7 Juli diperingati sebagai Festival Tanabata di Jepang. Di hari itu, masyarakat Jepang menggantungkan kertas kecil warna-warni berisi berbagai macam permohonan di ranting pohon bambu dengan harapan agar permohonan tersebut dapat terkabulkan.

Dongeng Tanabata ini berasal dari Prefektur Kagawa. Tema kisah cinta yang tragis ini memberikan inspirasi bagi masyarakat tradisional Jepang untuk menjadikan kedua tokoh dalam cerita itu sebagai dewa-dewi yang dapat mengabulkan segala permohonan mereka, terutama hal-hal yang berhubungan dengan cinta asmara. Nilai-nilai positif yang dapat diambil antara lain adalah ketulusan cinta tidak akan pernah mati walaupun diterpa berbagai macam rintangan.

dikutip dari: Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. TANABATA Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007

Oryu Yanagi / Oryu Oak's

Konon, di sebuah desa di perbukitan ada seorang anak gadis yang sangat cantik dan mempesona. Anak gadis tersebut bernama Oryu. Dia mempunyai kebiasaan untuk mengunjungi sebuah pohon oak besar yang tumbuh di atas bukit dekat desanya. Dia percaya bahwa pohon oak besar tersebut mempunyai roh penghuni. Ia sering datang ke tempat itu untuk memberikan persembahan.

Suatu saat Oryu bertemu dengan seorang pria muda yang tampan. Oryu dan pria muda tersebut saling jatuh cinta. Sebenarnya, pria tampan tersebut merupakan penjelmaan dari roh penghuni pohon oak besar yang selama ini ia kunjungi. Sejak saat itu, kebiasaan untuk mengunjungi pohon oak besar di atas bukit dihentikan. Sebagai gantinya Oryu dan pria tersebut saling bertemu di desanya. Pada saat malam ketika Oryu dan pria itu tidak bisa saling bertemu, angin akan berhembus daro arah bukit dengan membawa serta bau harum pohon dan beberapa lembar dauh pohon oak sampai ke jendela kamarnya.

Pada suatu hari, wajah sang pria kelihatan begitu sedih. Oryu memberanikan diri untuk bertanya.

“Hari ini engkau kelihatan sedih, ada apa gerangan?” tanya Oryu penuh perhatian.

“Setelah saat ini mungkin aku sudah tidak akan bisa lagi bertemu denganmu” kata sang pria dengan sedih.

“Kenapa kau bilang begitu? Ada apa? Kenapa kita tidak bisa bertemu lagi?” tanya Oryu agak bingung.

Tetapi sang pria tidak menjawabnya. Ia diam seribu bahasa.

Saat itu tersebar berita bahwa para bangsawan di Istana Kyoto akan membangun sebuah istana baru yang sangat besar. Karena itu mereka membutuhkan bahan kayu yang besar dan banyak pula. Di tempat lain tidak ada pohon oak yang sebesar yang ada di atas bukit itu. Keliling pohon oak di atas bukit itu sepanjang kurang lebih tiga meter, sudah pasti ia akan ikut ditebang untuk pembangunan istana di Kyoto.

Beberapa hari kemudian, akhirnya kekhawatiran sang pria menjadi kenyataan. Beberapa orang petugas penebang pohon berdatangan ke atas bukit. Mereka menyiapkan kapak yang besar-besar dan gerobak untuk mengangkut kayu pohon. Karena pohon oak tersebut sangat besar, maka waktu 1-2 hari tidak cukup untuk dapat merobohkannya. Namun, selain itu ada hal aneh yang terjadi. Setiap kali para penebang pohon itu menebang beberapa bagian batang pohon, keesokan harinya bekas tebangan tersebut telah hilang. Tidak ada bekas luka tebang pada pohon tersebut. Para penebang tersebut sangat bingung, berhari-hari mereka berusaha untuk menebang pohon oak tersebut tapi belum juga berhasil.

Sesungguhnya, setiap malam ketika para penebang itu tertidur, angin kencang bertiup ke arah pohon oak tersebut. Hembusan angin yang kencang itu membawa terbang serpihan-serpihan kayu bekas tebangan. Kemudian serpihan-serpihan kayu tersebut dihembuskan angin dan menempel kembali ke luka bekas tebangan. Demikianlah, akhirnya pohon tersebut utuh kembali keesokan harinya.

Setelah merasa frustasi dan bingung, pada suatu hari datanglah salah seorang istri penebang kayu. Dia mengatakan bahwa semalam bermimpi mengenai pohon oak tersebut. Dalam mimpinya ia mendapat petunjuk cara menebang pohon besar itu. Menurut petunjuk mimpi tersebut, setiap kali menebang pohon itu, serpihan-serpihan kayunya harus dikumpulkan dan langsung dibakar. Demikian seterusnya hingga serpihan kayu terakhir saat pohon tersebut roboh. Akhirnya, para penebang pun mencoba melakukan pekerjaannya sesuai petunjuk dalam mimpi tersebut. Dan ternyata berhasil. Pohon oak yang kelilingnya tiga meter itu dapat ditumbangkan. Setelah memotong batang pohon itu menjadi beberapa potong, para penebang itu lalu menaikkan ke atas gerobak. Namun hal aneh terjadi lagi. Gerobak pembawa pohon oak tersebut tidak bisa digerakkan maju. Akhirnya pimpinan penebang itu mengusulkan agar mereka meminta tolong Oryu di desa karena Oryu yang selama ini memberi persembahan kepada sang pohon. Mungkin roh penghuni pohon itu akan mau menuruti perkataan Oryu. Setelah Oryu berada di depan gerobak, maka gerobak itupun mau berjalan hingga ke Kyoto. Tidak beberapa lama kemudian, istana baru di Kyoto berhasil dibangun dengan sempurna

——————————————————————————–

Judul asli: Oryu Yanagi (Pohon Oak Oryu) berasal dari Prefektur Hyogo. Tema cerita tentang roh penunggu pohon atau benda-benda alam lainnya sangat banyak di kalangan masyarakat Jepang yang agraris.

Kikimimi Zukin

Pada zaman dahulu terdapatlah seorang pemuda pencari kayu bakar yang baik hati. Pada suatu hari ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari mencari kayu bakar, ia mendengar suara rintihan binatang dari balik semak-semak. Setelah diperiksanya ternyata seekor anak rubah sedang terperangkap kakinya dalam perangkap pemburu. Karena merasa kasihan, maka dilepaskannyalah kaki sang anak rubah itu dari perangkap. Dan anak rubah itupun segera lari menjauh.

Beberapa hari kemudian, ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari mencari kayu bakar, tiba-tiba dari arah depan datanglah seekor anak rubah mendekatinya. Setelah diamati benar-benar, ternyata ia adalah rubah yang ditolongnya beberapa hari yang lalu.

Rubah itu mengajak sang pemuda untuk mengikutinya. Setelah beberapa lama ia mengikuti sang anak rubah, sampailah ia di sebuah lubang dalam tanah. Dari dalam lubang itu muncul ibu sang rubah kecil tadi. Dengan membungkuk sopan sang ibu rubah berkata, “Terima kasih atas pertolongan Anda beberapa waktu yang lalu. Sebagai tanda terima kasih kami, tolong terimalah tudung kepala tua ini!” kata sang ibu rubah sambil menyerahkan sebuah tudung kepala yang sudah usang.

Dalam perjalanan pulang, karena merasa sangat dingin, maka sang pemuda mengenakan tudung pemberian ibu rubah itu dikepalanya. Tiba-tiba, saat ia sedang berjalan di bawah pohon ia bisa mendengar suara burung pipit yang sedang bercakap-cakap di atas pohon. “Oh, ini mungkin karena aku memakai tudung kepala ajaib ini!” kata sang pemuda sambil terus mendengarkan percakapan kedua burung pipit tersebut.

Yang disebut manusia itu sepertinya pintar, tapi ternyata benar-benar bodoh ya! Batu di tengah-tengah sungai yang setiap kali diinjaknya itu kan sebenarnya bongkahan batu emas, tapi kenapa mereka tidak menyadarinya ya?” kata burung pipit tersebut.

Mendengar hal tersebut sang pemuda segera menuju sungai yang biasa ia lewati. Di tengah-tengah sungai tersebut memang terdapat sebongkah batu yang biasanya digunakan sebagai tumpuan kaki untuk menyeberang. Setelah batu itu dibersihkan dengan air, ternyata memang sebongkah batu emas yang bersinar-sinar terkena sinar matahari. Dengan gembira lalu dibawanya batu itu pulang ke rumah. Namun, di tengah perjalanannya lagi-lagi ia mendengar percakapan burung gagak.

Anak gadis orang kaya di desa ini benar-benar kasihan ya. Sudah berpuluh-puluh tabib didatangkan untuk menyembuhkan penyakitnya namun tak kunjung sembuh juga. Sebenarnya sakit yang diderita anak gadisnya itu bukan sakit biasa. Ketika membangun atap rumah baru, secara tidak sengaja ada seekor ular yang salah masuk ke dalam atap. Jadinya sampai sekarang ular tersebut tidak juga bisa keluar dan hampir sekarat. Kalau saja ular tersebut dapat dikeluarkan dari dalam atap itu, mungkin anak gadisnya akan segera sembuh” kata sang burung gagak. Mendengar percakapan burung gagak itu, sang pemuda segera pulang.

Keesokan harinya, ia berkunjung ke rumah orang kaya di desa itu. Di depan pintu gerbangnya tertulis, “Siapa saja yang ingin menyembuhkan anak gadisku silakan masuk.” Karena itu sang pemuda masuk dan berkata kepada orang kaya pemilik rumah itu, “Perkenankan saya mencoba menyembuhkan sakit anak gadis tuan!” kata sang pemuda. Setelah melihat kondisi anak gadis itu, sang pemuda teringat pada percakapan burung gagak kemarin.

“Tuan, sesungguhnya sakit yang diderita anak gadis tuan ini bukan sakit biasa. Hal ini disebabkan oleh seekor ular yang sedang terperangkap di atap rumah tuan. Ular tersebut kini sedang sengsara hidupnya sehingga kehidupan seluruh penghuni rumah ini juga sengsara, terutama anak gadis tuan. Maka kalau ular tersebut tidak segera dikeluarkan, sakit anak gadis tuan mungkin juga tidak akan sembuh!” kata sang pemuda menjelaskan.

Mendengar perkataan sang pemuda, orang kaya tersebut segera memerintahkan para pelayannya untuk membongkar atap rumahnya dan mencari ular yang sedang terperangkap di dalamnya. Dan ternyata benar. Seekor ular yang sedang sekarat pun ditemukan. Kemudian dibasuhlah ular itu dengan air dan diberinya makan telur agar cepat sembuh. Perlahan-lahan keadaan ular pun membaik. Bersamaan dengan itu anak gadisnya pun sudah mulai sembuh dari sakitnya. Bukan main gembiranya hati ayahnya. Maka dinikahkannya anak gadisnya itu dengan sang pemuda. Mereka pun akhirnya hidup dengan bahagia.

——————————————————————————–

Judul asli: Kikimimi Zukin (Tudung Kepala yang Bisa Mendengar) berasal dari Prefektur Niigata.

Entry Filed under: Kumpulan Dongeng Jepang. Tag: , , , .

Hachiman Hassen no Tsubaki / 8800 Years Tsubaki

Pada zaman dahulu kala, seorang dewa yang menguasai wilayah Kazusa, Shimousa dan wilayah sekitarnya (sekarang Prefektur Chiba), menanam sebutir benih pohon tsubaki. Benih itu kecil sekali, hingga kalau saja ada angin berhembus, meski tak kencang, pasti akan terbawa terbang. Karena tumbuh di daerah yang subur, maka benih tersebut tumbuh menjadi tunas dan lambat laun menjadi sebuah pohon yang besar.

Singkat cerita, selama 88000 tahun pohon tsubaki tersebut tumbuh menjadi pohon yang tinggi dan besar. Karena begitu tingginya, ujung pohon tersebut sampai menembus awan dan hampir-hampir mencapai langit. Cabang dan daun-daun pohon yang lebat tersebut memanjang hingga mencapai kira-kira tiga buah desa. Ketika bunga-bunga tsubaki yang berwarna merah itu bermekaran, langit di atasnya pun berubah menjadi merah. Sebaliknya, saat bunga-bunga tersebut berguguran ke bumi, warna bumi pun menjadi merah. Namun demikian, penduduk yang tinggal di sekitar pohon tsubaki tersebut bersyukur karena tanah pertaniannya selalu subur. Mereka hidup dengan tentram dan sentosa.

Sampai pada suatu hari, entah dari mana asalnya dan sejak kapan datangnya, tiba-tba saja di atas pohon tersebut telah tinggal seorang raksasa yang jahat. Keberadaan raksasa jahat tersebut membuat penduduk ketakutan. Jika malam tiba, suara tawa raksasa yang menyeramkan tersebut membahana, terbawa oleh hembusan angin hingga berpuluh-puluh kilometer. Mendengarkan suaranya saja anak-anak kecil akan menangis ketakutan dan burung-burung yang sedang bertengger di atas pohon akan menjadi kaku dan jatuh ke tanah. Gerakannya saja bisa membuat angin kencang yang siap memporak-porandakan atap rumah para penduduk. Bau nafasnya bisa membuat tanaman layu dan mati. Binatang ternak dan bahkan manusia sekalipun bisa dibuatnya pingsan. Keberadaan raksasa jahat itu telah membuat penduduk desa sangat ketakutan dan tidak berani keluar rumah. Akibatnya banyak lahan pertanian yang terbengkelai dan binatang ternak tidak mendapatkan makanan yang cukup.

Kejadian ini membuat dewa-dewa di kerajaan langit sedih dan marah. Mereka akhirnya mengutus puluhan ribu bala tentara untuk mengusir raksasa jahat tersebut. Bala tentara tersebut diperintahkan untuk mengepung pohon tsubaki tersebut dari bawah. Mereka berteriak ramai-ramai sambil mengacung-acungkan tombak maupun pedangnya. Beberapa pasukan panah juga telah melepaskan anak panahnya ke atas pohon. Tentu saja hal ini membuat sang raksasa terkejut bukan kepalang. Melihat dirinya sudah dikepung dari seluruh penjuru mata angin, ia jadi marah. Ia lalu menggoyang-goyangkan pohon itu dari atas.

Goyangan pohon yang keras tersebut menimbulkan bunyi gemuruh dan gempa yang dahsyat di atas tanah. Para prajurit pun lari tunggang langgang dibuatnya. Namun, bukan itu saja yang dilakukan oleh sang raksasa. Ia kemudian melompat turun ke tanah hingga menimbulkan bunyi bedebam yang luar biasa kerasnya. Bumm! Ia lalu memeluk batang pohon tsubaki yang besar tersebut. Dengan sekuat tenaga ia lalu mencabut pohon tersebut dan melemparkannya ke arah laut. Ketika pohon tersebut tercebur ke laut, percikan air laut naik sangat tinggi dan jatuh kembali seperti air terjun yang deras, sebagian percikan tersebut jatuh kembali ke laut dan sebagian lagi membanjiri ketiga desa tempat asal pohon tsubaki tersebut. Sang raksasa lalu melompat ke atas batang pohon yang mengambang di laut itu dan pergi entah kemana.

Sementara itu banjir besar yang melanda tiga desa itu akhirnya surut. Airnya tertampung di lubang bekas tercabutnya pohon tsubaki hingga membentuk sebuah danau yang lebar. Sang raksasa yang pergi itu tidak pernah kembali lagi, dan kehidupan desa tersebut berangsur-angsur tenang kembali. Oleh penduduk desa, danau baru tersebut diberi nama Danau Tsubaki.

Beribu-ribu tahun setelah kejadian itu, tepatnya ketika Zaman Edo, datanglah seorang saudagar yang bernama Shiraishi Jiroemon. Saudagar itu ingin membuka lahan pertanian di daerah tersebut. Namun, karena ada danau yang luas, maka ia memerintahkan para pekerjanya untuk menguras danau tersebut dan membuangnya ke laut. Daerah bekas danau tersebut akhirnya kering dan mulailah dibuka lahan pertanian yang luas. Daerah tersebut kini bernama Higata. Karena kesuburan tanahnya, daerah Higata banyak ditumbuhi pohon tsubaki. Saat musim semi tiba, daerah tersebut berubah menjadi merah laksana bunga pohon tsubaki yang berusia 88000 tahun.

—————————————————————————–

Judul asli: Hachiman Hassen no Tsubaki yang berasal dari Prefektur Chiba.

Entry Filed under: Kumpulan Dongeng Jepang. Tag: , , , , .

Ato-kakushi no yuki / Snow Covered Track

Kisah ini terjadi pada saat musim dingin telah tiba. Saat itu salju tipis turun di sore hari. Seorang pendeta Budha yang sedang dalam perjalanan hendak singgah ke sebuah desa yang sangat miskin. Setiap rumah telah diketuknya untuk meminta kesediaan mereka mengijinkan dirinya tinggal barang semalam saja di rumah mereka. Namun tak satu pun rumah mau membuka pintu untuk sang pendeta. Akhirnya sampailah sang pendeta di sebuah rumah yang kelihatannya paling miskin di dekat jembatan. Ternyata penghuninya adalah seorang nenek.

“Silakan masuk ke dalam. Rumah ini sangat kecil dan tidak ada apa-apa di dalamnya. Tetapi kalau hanya menginap semalam saja, silakan!” kata nenek.

Rumah nenek benar-benar kecil dan hampir-hampir tidak ada perabotan sedikit pun. Saat itu, nenek juga tidak mempunyai makanan sedikit pun. Di tungku perapian juga tidak ada kayu dan api setitik pun. Sang pendeta pun masuk rumah sang nenek dan segera duduk di perapian yang tidak ada apinya itu.

Di luar benar-benar sangat dingin. Salju pun masih turun walaupun tidak begitu besar. Melihat sang pendeta yang diam bersemedi di hadapan perapian itu, sang nenek pun jadi merasa salah tingkah. Ia sudah tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan pada sang pendeta. Dalam kebingungannya, nenek pun pergi keluar menuju sebuah lumbung padi milik tetangganya yang kaya. Diambilnya beberapa batang padi lalu pergi ke kebun untuk mengambil beberapa batang lobak. Sejenak nenek berpikir bahwa ia telah meninggalkan jejak kaki di atas salju. Mungkin keesokan harinya perbuatannya akan ketahuan juga oleh pemilik lumbung dan kebun lobak itu. Namun, biarlah apa yang terjadi besok akan ia hadapi besok saja. Ia sangat kasihan melihat sang pendeta yang nampaknya letih karena telah berjalan jauh. Sang nenek pun kemudian pergi ke dalam hutan untuk memotong beberapa ranting dan dahan pohon kering. Setelah itu ia pulang kembali ke rumahnya.

Segera sang nenek menyalakan api di perapian lalu menumbuk padi itu hingga menjadi beras, memotong lobak lalu memasaknya hingga menjadi nasi dan sup yang lezat. Beberapa saat kemudian nenek sudah dapat menghidangkan masakan tersebut.

“Silakan makan. Tentunya pendeta juga sudah lapar kan?” kata nenek membangunkan sang pendeta dari bertapanya. Sang pendeta pun akhirnya makan hidangan nenek itu dengan nikmatnya.

“Terima kasih, nek. Sepertinya malam ini akan turun hujan salju yang lebat” kata sang pendeta sambil mengakhiri santap malamnya. Setelah itu baik nenek maupun sang pendeta pun tertidur.

Keesokan harinya, sebelum pergi meneruskan perjalanannya sang pendeta berkata,

“Semoga mulai hari ini berkat dari sang Budha selalu melimpahi kehidupanmu, nek!” dan pendeta pun pergi melanjutkan perjalanannya.

Ternyata semalam benar-benar turun salju dengan lebatnya. Jejak kaki nenek di kebun dan lumbung tetangganya pun sudah hilang tertutup oleh salju. Dan sejak saat itu kehidupan sang nenek yang baik hati itu pun benar-benar penuh dengan berkah. Ia tidak pernah lagi kekurangan makanan. Dan ia pun tetap selalu mau menolong orang yang sedang kesusahan. Sang pendeta Budha yang telah mengunjungi rumah sang nenek itu sesungguhnya adalah seorang pendeta besar Budha di Jepang.

—————————————————————————————————————————-

Judul asli: Ato-kakushi no yuki (Jejak kaki yang tertutup salju) berasal dari Prefektur Hiroshima.

Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. TANABATA Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007

Shiawase no Maneita Neko / Kucing Pembawa Kebahagiaan

Pada suatu ketika terdapat beberapa orang samurai yang sedang berkuda di kawasan Musashino, wilayah Edo. Serombongan samurai tersebut dipimpin oleh seorang tuan yang bernama Ii Naotaka, penguasa wilayah Hokane. Mereka sedang menikmati pemandangan di sekitar daerah tersebut.

“Pemandangan di kawasan ini agak berbeda dengan Danau Biwa ya?” ujar sang tuan sambil menikmati indahnya alam.

“Benar, tuan. Pemandangan disini hanya terdiri dari hutan belantara belaka. Namun, karena daerah ini juga wilayah kekuasaan kita, kita harus menjaganya dengan baik!” kata salah seorang penasehatnya.

Ketika mereka menghentikan kudanya, tiba-tiba seekor kucing berwarna putih bersih keluar dari balik pepohonan. Hal ini agak mengejutkan mereka. Sang kucing kemudian melompat dan duduk di atas sebuah batu besar. Sejenak rombongan samurai itu berhenti dan memandang tingkah laku kucing itu. Warna bulu kucing yang putih bersih dan bola matanya yang bulat sangat menarik hati. Sang kucing tersebut sambil duduk, terus menatap wajah Naotaka. Naotaka agak terkejut. Apalagi setelah itu sang kucing mengangkat sebelah tangannya seolah-olah memintanya untuk mendekat.

“Hei, lihat! Bukankah kucing itu melambaikan tangannya untukku?” kata Naotaka kepada para pengawalnya.

Sang kucing pun kemudian melompat turun dari batu tempatnya duduk tadi lalu pergi ke balik pepohonan di belakangnya.

“Mari, kita mengikuti kucing itu. Bukannya dia telah mengundang kita untuk datang?” kata Naotaka seraya turun dari kudanya.

Lalu, para pengawalnya pun mengikuti sang tuan. Mereka menambatkan tali kudanya di pepohonan, kemudian berjalan di belakang sang tuan. Ternyata kucing itu pergi menuju sebuah kuil Budha tua yang tersembunyi di balik pepohonan.

“Oh, mungkin kucing itu mengundang kita untuk mampir di kuil tua itu. Mungkin dia akan menghidangkan teh hangat untuk kita” kata Naotaka berkelakar.

“Permisi… apakah ada orang disini?” teriak Naotaka sesampainya di depan kuil tua itu.

Beberapa saat kemudian muncullah seorang pendeta tua dan mempersilakan mereka masuk ke dalam kuil.

“Apakah yang menyebabkan tuan-tuan sudi mampir ke kuil tua kami ini?” tanya sang pendeta.

“Seekor kucing putih di luar itu yang telah mengundang kami kesini” kata Naotaka menjelaskan.

“Seekor kucing?” tanya sang pendeta keheranan.

“Ya benar. Ia melambaikan tangannya mengundang kami untuk datang ke kuil ini” kata penasehat Naotaka menjelaskan.

“Oh, begitu ya? Kalau begitu, mari kita minum teh dahulu” kata sang pendeta.

Beberapa saat lamanya pendeta dan Naotaka bercakap-cakap, tiba-tiba kucing yang tadi mengundangnya datang dan melompat ke serambi depan kuil. Kepalanya didongakkan ke atas. Matanya berkedip-kedip ketika memandang ke angkasa. Semua orang yang hadir disitu keheranan. Namun beberapa saat kemudian awan hitam menyelubungi langit dan turunlah hujan dengan lebatnya. Mereka keheranan melihat itu semua. Akhirnya mereka sadar bahwa kucing putih itulah yang memberikan peringatan bagi mereka agar mampir untuk berteduh di kuil tua tersebut.

“Bukan main hebatnya kucing putih ini! Kucing ini telah menyelamatkan kita dari hujan yang lebat. Kucing ini adalah kucing pengundang kebahagiaan!” kata Naotaka dengan gembira.

Sejak saat itu ketenaran kucing putih meluas di seluruh Edo. Masyarakat pun akhirnya sering mengunjungi kuil tua itu untuk bertemu dengan sang kucing. Mereka menganggap kucing tersebut adalah penjelmaan dari dewa. Beberapa tahun kemudian, sang kucing pun akhirnya mati. Untuk mengenangnya, sang pendeta membuat patung kuicing kecil dengan salah satu tangannya melambai ke atas. Patung kucing tersebut sangat diminati masyarakat Edo. Mereka sering mampir ke kuil tersebut dan membeli patung kucing tersebut sebagai oleh-oleh. Dan sampai saat ini pun orang-orang Jepang sering memajang patung kucing kecil dengan sebelah tangan yang melambai untuk mengundang kebahagiaan dan keberuntungan.

—————————————————————————————————————————

Judul asli: Shiawase no maneita neko (Kucing pengundang kebahagiaan) berasal dari prefektur Tokyo. Patung kucing dengan kaki kanan melambai seperti dalam cerita ini dibuat di seluruh Jepang. Patung kucing itu disebut Maneki-Neko (Kucing Pengundang). Biasanya diletakkan di depan rumah atau tempat-tempat usaha bisnis untuk mengundang tamu agar mau singgah.

Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. TANABATA Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007

Yuki Hime / Yuki Nyobo / Snow Wive

Dahulu kala terdapatlah seorang pemuda yang hidup seorang diri. Pemuda itu tinggal di suatu daerah yang terkenal banyak sekali turun saljunya. Suatu hari, ia sedang bekerja membuat sandal jerami di dalam rumahnya. Saat itu salju sedang turun dengan lebatnya. Melihat hal tersebut, tiba-tiba sang pemuda berkata, “Ah, alangkah bahagianya bila aku bisa mendapatkan seorang istri yang cantik jelita dan berkulit putih seperti salju itu!” Setelah itu ia pun kembali bekerja di dalam rumahnya.

Malam harinya, ketika ia sedang tertidur, tiba-tiba dari arah pintu depan terdengar suara ketukan.

“Siapa gerangan yang datang pada malam-malam begini?” kata sang pemuda dalam hati.

Ketika dibukanya pintu depan rumahnya, ia sangat terkejut karena yang datang adalah seorang gadis berkulit putih yang sangat cantik jelita. Sang gadis itu berkata, “Jadikanlah aku istrimu!”

Mendengar hal itu ia hampir tidak dapat percaya pada apa yang dilihat dan didengarnya. Baru siang tadi ia berharap untuk mendapatkan seorang istri yang cantik jelita dan berkulit putih laksana salju, dan kini dihadapannya berdiri seorang gadis yang cantik seperti harapannya. Karena sang pemuda hanya diam dan tak kunjung menjawab, sang gadis pun berkata,

“Apakah engkau tidak menyukai aku?” tanyanya lirih.

“Oh, tidak! Aku sangat suka kepadamu, tapi masuklah dahulu” jawab sang pemuda dengan gugup. Maka sejak saat itu sang pemuda pun mendapatkan seorang istri sesuai dengan harapannya.

Istrinya tersebut sangat rajin bekerja. Sang suami sangat bahagia karenanya. Namun, ada suatu keanehan dari istrinya tersebut. Sang istri tidak pernah mau mandi. Beberapa kali sang suami meminta agar istrinya mandi, dengan halus ditolak oleh sang istri tersebut. Akhirnya sang suami meminta tolong pada seorang pelayan wanita agar mengantarkan sang istri untuk mandi dalam bak air hangat. Perlahan-lahan dilepaskannya baju dan semua hiasan rambut sang istri, lalu dimintanya untuk masuk ke dalam bak air hangat. Setelah itu ditinggalkannya ia sendirian agar dapat berendam dalam bak dengan santai. Tetapi keanehan kembali terjadi. Lama sekali sang istri tidak juga keluar dari dalam kamar mandi. Beberapa kali sang suami memanggilnya dari luar tetapi tak juga kunjung ada jawaban dari istrinya. Akhirnya dibukalah kamar mandi itu tetapi ia hanya bisa menemukan pakaian dan beberapa perhiasan sang istri saja. Sedangkan sang istri hilang entah kemana.


Judul asli: Yuki Nyobo (Istri Salju) berasal dari Nagano.

Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. KAGUYA-HIME Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007

Kaguya Hime / Putri Kaguya

Di zaman dulu hiduplah seorang kakek bersama istrinya yang juga sudah tua. Kakek bekerja dengan mengambil bambu di hutan. Bambu dibuatnya menjadi berbagai barang, dan orang-orang menyebutnya Kakek Pengambil Bambu. Pada suatu hari, ketika kakek masuk ke hutan bambu, terlihat sebatang bambu yang pangkalnya bercahaya. Kakek merasa heran dan memotong batang bambu tersebut. Keluar dari dalam batang bambu, seorang anak perempuan yang mungil, tingginya cuma sekitar 9 cm tapi manis dan lucu. Anak perempuan tersebut dibawanya pulang dan dibesarkannya seperti anak sendiri. Sejak itu, setiap hari kakek selalu menemukan emas dari dalam batang bambu. Kakek dan nenek menjadi kaya. Dalam 3 bulan, anak perempuan yang dibesarkan tumbuh menjadi seorang putri yang sangat cantik. Kecantikan putri ini sulit ditandingi, begitu cantiknya sehingga perlu diberi nama. Orang-orang menyebutnya Putri Kaguya (Nayotake no kaguya hime).

Berita kecantikan Putri Kaguya tersebar ke seluruh negeri. Pria dari berbagai kalangan, mulai dari bangsawan hingga rakyat biasa, semuanya ingin menikahi Putri Kaguya. Mereka datang berturut-turut ke rumah Putri Kaguya untuk meminangnya, namun terus menerus ditolak oleh Putri Kaguya. Walaupun tahu usaha mereka sia-sia, para pria yang ingin menikahi Putri Kaguya terus bertahan di sekeliling rumah Putri Kaguya. Satu per satu dari mereka akhirnya menyerah, dan tinggal 5 orang pria yang tersisa, yang semuanya pangeran dan pejabat tinggi.

Mereka tetap bersikeras ingin menikahi Putri Kaguya, sehingga Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya, "Perempuan itu menikah dengan laki-laki. Tolong pilihlah dari mereka yang ada." Dijawab Putri Kaguya dengan, "Aku hanya mau menikah dengan pria yang membawakan barang yang aku sebutkan, dan sampaikan ini kepada mereka yang menunggu di luar."

Ketika malam tiba, pesan Putri Kaguya disampaikan kepada kelima pria yang menunggu. Pelamar masing-masing diminta untuk membawakan barang yang mustahil didapat, mangkuk suci Buddha, dahan pohon emas berbuah berkilauan, kulit tikus putih asal kawah gunung berapi, mutiara naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung walet. Pelamar pertama kembali membawa mangkuk biasa, pelamar kedua membawa barang palsu buatan pengrajin, dan pelamar ketiga membawa kulit tikus biasa yang mudah terbakar. Semuanya ditolak Putri Kaguya karena tidak membawa barang yang asli. Pelamar keempat menyerah akibat dihantam badai di perjalanan, sedangkan pelamar kelima tewas akibat patah pinggang.

Berita kegagalan ini terdengar sampai ke kaisar yang menjadi ingin bertemu dengan Putri Kaguya. Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya agar mau menikah dengan Putri Kaguya, tapi Putri Kaguya tetap menolak dengan berbagai alasan. Putri Kaguya bahkan tidak mau memperlihatkan dirinya di depan kaisar. Kaisar akhirnya memutuskan untuk menyerah setelah saling bertukar puisi dengan Putri Kaguya.

Putri Kaguya kembali ke bulan
Putri Kaguya kembali ke bulan

Musim gugur pun tiba. Putri Kaguya menghabiskan malam demi malam dengan memandangi bulan sambil menangis. Kalau ditanya kenapa menangis, Putri Kaguya tidak mau menjawab. Namun ketika bulan 8 tanggal 15 (bulan September) semakin dekat, tangis Putri Kaguya makin menjadi. Putri Kaguya akhirnya mengaku, "Aku bukan manusia bumi, tanggal 15 ini di saat bulan purnama, aku harus kembali ke bulan." Identitas sebenarnya Putri Kaguya disampaikan kepada kaisar. Prajurit-prajurit gagah berani diutus kaisar untuk melindungi Putri Kaguya dari jemputan orang bulan.

Malam bulan purnama itu pun tiba, sekitar jam 2 malam, dari langit turun orang-orang bulan. Para prajurit dan Kakek Pengambil Bambu tidak mampu mencegah mereka membawa Putri Kaguya kembali ke bulan. Putri Kaguya adalah penduduk ibu kota bulan yang sedang menjalani hukuman buang ke bumi. Sebagai tanda mata, Putri Kaguya memberikan obat hidup kekal (不死 fushi?, tidak pernah mati) kepada kaisar. Namun tanpa Putri Kaguya, kaisar tidak merasa perlu hidup selama-lamanya. Diperintahkannya obat tersebut untuk dibakar di Suruga, di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tersebut kemudian disebut "Fushi no Yama," dan akhirnya disebut "Fujiyama" (Gunung Fuji). Obat yang dibakar di atas gunung kabarnya membuat Gunung Fuji selalu mengeluarkan asap hingga sekarang.

Warashibechoja

ceritanya ada seorang pemuda miskin bernama yosaku. saking miskinnya, dia tak punya ladang dan rumah sendiri. Yosaku bekerja di ladang orang lain dan menerima makanan dan minuman utk kehidupan sehari2 sebagai upah. Malamnya, Yosaku selalu menginap di kuil Buddha. Meskipun hidup begitu miskin, Yosaku selalu bekerja dan berdoa pada sang Buddha. Suatu hari, Yosaku bermimpi sang Buddha mendatanginya dan berkata, “Kamu orang baik Yosaku. Jika kau ingin kehidupan yang lebih baik, jagalah benda pertama yang kau dapatkan esok hari.”
Esok paginya, Yosaku bangun untuk kembali bekerja. Ia keluar dari kuil Buddha dan menuruni tangga batu. Saat menuruni tangga tersebut, Yosaku terpeleset dan jatuh ke tanah. Saat Yosaku berusaha bangkit, ia menyadari bahwa tangannya sedang memegang setangkai jerami. “Inikah benda pertama yang kudapatkan yang dimaksud sang Buddha? Aku akan menjaganya baik-baik,” pikir Yosaku.
Yosaku pergi berjalan ke kota sambil membawa jerami tersebut. Tiba-tiba ada seekor lalar yang hinggap di ujung jerami itu. Yosaku yang iseng akhirnya mengikat lalar tersebut pada ujung jerami dan memain-mainkannya. Sepanjang jalan, Yosaku terlihat sangat asyik bermain dengan jerami yang ia pegang.

Seorang anak kecil dalam kereta bangsawan iri dengan kegembiraan Yosaku yang sedang memainkan jerami. Anak kecil itu merengek pada pengawalnya meminta jerami yang dimainkan Yosaku. Pengawal yang kerepotan itu akhirnya meminta Yosaku untuk memberikan jeraminya. Yosaku memberikannya dengan senang hati. Pengawal pun memberikan tiga buah jeruk yang besar2 pada Yosaku sebagai tanda terima kasih.

Yosaku yang senang mendapatkan tiga buah jeruk, akhirnya melanjutkan perjalanan. Di jalan, ia bertemu dengan seorang nona bangsawan yang terlihat sangat keletihan dan nampaknya terkena dehidrasi. Pengawalnya bertanya pada Yosaku, “Maaf, nona saya tidak tahan dengan cuaca yang terik ini. Apakah Anda tahu di mana kami bisa mendapatkan minum?”

Yosaku menjawab, “Kalau air, adanya di kuil Buddha. Tapi untuk ke sana harus menaiki tangga batu, tak mungkin nona ini sanggup ke sana dengan kondisi seperti itu. Kalau memang nona itu sedang membutuhkan air, ambil saja jeruk ini dulu.”

Kemudian, nona itu memakan jeruk pemberian Yosaku. Berkat jeruk pemberian Yosaku, nona itu terlihat lebih sehat dan segar kembali. Sang pengawal sangat berterima kasih pada Yosaku, sebagai gantinya ia memberikan tiga gulung kain sutera pada Yosaku sebagai ucapan terima kasih.

Yosaku yang mensyukuri tiga gulung kain sutera yang ia terima itu, kemudian melanjutkan perjalanan. Di perjalanan, Yosaku bertemu dengan seorang samurai yang kesal dengan kudanya yang sudah tua dan tidak bisa berjalan di cuaca panas. Samurai itu menyuruh para pengawalnya untuk membereskan kuda tersebut, sementara ia sendiri melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Yosaku yang tidak tega melihat keadaan kuda itu, akhirnya meminta para pengawal untuk menukar kuda dengan dua gulung kain sutera yang ia punya. “Terima kasih sekali, anak muda. Kami tidak tahu lagi harus diapakan kuda ini.”

Yosaku memberi minum dari kuil Buddha pada kuda yang terlihat sangat kelelahan itu. Ketika hari sudah mulai malam, Yosaku mencari rumah salah seorang petani yang ia kenal dan memberika satu kain sutera terakhir yang ia punya. “Tolonglah agar saya dan kuda ini bisa tinggal di sini sampai kuda ini sehat.”
Si petani pemilik rumah berkata, “Yosaku, dengan kain semahal ini kamu bisa tinggal di sini berbulan2 lamanya.”
Tetapi, hanya dalam waktu lima hari, kuda yang diberi makanan ternak dan dirawat tiap hari itu sudah sehat kembali. Yosaku pun melanjutkan pergi bersama si kuda dari rumah itu dan berpamitan dengan si petani dan keluarganya. Yosaku melanjutkan perjalanan ke kota bersama kuda yang kini sudah terlihat segar dan sehat.

Di perjalanan, Yosaku bertemu dengan saudagar yang sedang sibuk membawa barang2 berat dengan para pengawalnya. Saudagar itu ingin pergi ke ibukota untuk berdagang. Yosaku menawarkan kudanya yang sudah sehat untuk membawa barang-barang yang berat tersebut. Sang saudagar menerimanya, tetapi karena ia sedang tidak punya uang, ia menawarkan Yosaku untuk mengolah sawahnya dan menjaga rumah besarnya selagi si saudagar pergi. Yosaku menerima tawaran itu. Setiap hari ia bekerja dengan giat di sawah dan akhirnya menghasilkan panen besar. Rumahnya pun dirawat dengan baik.

Saat saudagar pulang, ia sangat terkagum2 melihat hasil panen yang begitu besar dan rumah yang terawat dengan baik. Sebagai tanda terima kasih, si saudagar meminta Yosaku untuk menikahi putrinya dan tetap tinggal di rumah besar itu dan mengelola sawah bersama. Yosaku sangat bersyukur dengan karunia yang ia dapatkan. Semua berkat petunjuk yang diberikan sang Buddha dalam mimpinya. Sebagai tanda syukur, Yosaku yang sudah sukses akhirnya membangun sebuah kuil Buddha. Setiap hari, ia, istrinya, dan anak2nya berdoa di kuil Buddha tersebut.

“Saudagar Jerami” alih bahasa: Rifki Utama, diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo (1997), Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta.
Judul Asli: Warashibechoja, Aesop’s Fables Illustrated Fantasy Book Children by Shogo Hirata published by Joie (1995), Tokyo.

SmallVille Season 8

Left to Right : Davis "Doomsday" Bloom , Chloe, Clark
yo superman fans...Calender wo mark shiyou!!!
tgl 18 september 2008 ini, yep hari kamis...
episode pertama dari smallville season 8 bakal on air di Tv luar negeri sono...
mudah2an Trans7 bakal ngelanjutin lagi (salute buat season 7)

Lois and Clark bakal bener2 jadi team,Clark got a desk on Daily Planet (accross Lois's Desk)..yeah kykny clark mulai sadar akan takdir Superheronya, coz tujuan dia masuk Daily Planet adalah agar bisa dapet Latest info about some one who need help

anyway
Lana shall be here arround 5 episode (kinda a lot), but Lex will be off the season, di gantikan ma character Tess Mercer..plus

appearance Davis Bloom alter of Doomsday, yeah atu2nya super bad guy yg berhasil membunuh superman....and bakal ngerepotin James Olsen coz Chloe, Jimmy, and Davis bakal jadi Bizarre Love Triangle yang baru disini.



Kara a.k.a Supergirl bakal muncul juga, tapi gak reguler ( see season 7 yang bakal kelar jumat ini, doi di kurung di Phantom Zone..ma Brainiac....

Green Lantern juga rencana jadi regular cast..yang jelas kita gak bakal nunggu terlalu lama buat Apocalypse Superman yang selama ini kebanyakan ketindih ma porsi Telenovela ala Kansas..

sayangnya, sampe artikel nih ditulis kayaknya konsep dasar "No Tights" bakal kekeh di pake. tapi No Tights? banyak kemungkinan akan penuh adegan baku hantam mengingat Oliver Queen, ngumpulin Black Cannary and Aquaman buat nyelametin Clark di Episode 1. and Martian Manhunter juga akan ada di Season 8 kan.

and then Al Gough and Miles Millar (produser penggagas Smallville) akan di gantikan Kelly Souders, with Brian Peterson, Todd Slavkin and Darren Swimmer yang sebelumnya sukses menyuntikan Episode2 "Superman Origin" di season sebelumnya, dan Sering di Protes Gough and Miller dgn kata " Mengubah Konsep"...

banyak Fans yang berharap banyak di season ini
last kita Doain aja Smallville Season 8 tayang disini juga..
and mudah2an sebagai pengganti Season 7 yang habis jumat kemarin .supernatural Season 3 hehehehhe

Rabu, 06 Agustus 2008

Jurnalism 2.0 How To Survive And Thrive By Mark Briggs

free ebook about journalism...
plus complete guide resource of rss, and ect.video guide and bla bla bla
read for your self...its damn great

download here
http://www.4shared.com/file/58074974/504ae060/Journalism_20.html

Smallville Season 7 Episode Guide

701
Bizarro
9/27/07

Clark confronts Bizarro, the last wraith from the Phantom Zone, and the ensuing fight causes the dam to break and a torrent of water rushes towards the land. Lex, having just been arrested for Lana's murder, is submerged under water in a patrol car, but is saved by a mysterious young woman. Lois manages to pull Chloe to safety but her cousin is pronounced dead at the hospital. The same woman who saved Lex reappears at the Kent farm and is revealed to be Kara Kent A.K.A. Supergirl, Clark's cousin from Krypton.

Kara
10/04/07

Clark and Lois discover Kara's spaceship but before they can open it, Kara appears and knocks Lois out. Clark is shocked after Kara tells him she is there to protect baby Kal-El. Despite Kara's appearance, a despondent Clark decides that without Lana there is nothing keeping him in Smallville, and heads to the Fortress of Solitude to begin his training as a superhero. However, Jor-El tells him Kara's father - Zor-El, who is Jor-El's brother - is evil and Kara is dangerous, therefore Clark must stay in Smallville to find out why she came to Earth. Lex makes a stunning discovery regarding Lana and Project 33.1.

Fierce
10/11/07

Kara desperately wants to make friends and fit in on Earth, but Clark tells her to keep a low profile until she can get her powers under control. Despite his warnings, when the "Miss Sweet Corn" beauty pageant comes around, Kara signs up and meets the competition - Tyler, Carly and Tempest - three meteor-infected vixens who plan to use their powers to steal a treasure map to the hidden Smallville time capsule. After Tyler witnesses Kara using her powers, the girls pretend to be her friends, but are really planning to use her for their devious plan.

Cure
10/18/07

Chloe learns that a doctor, Dr. Curtis Knox, has been treating meteor-infected people and removing their abilities. Desperate to get rid of her powers, Chloe makes an appointment to see him, unaware that Dr. Knox has a nefarious plan to kill his patients and harvest their organs. Meanwhile, Kara cons Jimmy into helping her locate her crystal and defies Clark's order to stay on the farm after she discovers its whereabouts. Lana sets up secret surveillance of Lex.

Action
10/25/07

The residents of Smallville are thrilled when Warrior Angel, a movie based on a comic book, begins shooting in town. However, after the lead actress, Rachel Davenport takes off in stunt car with cut brakes, Clark must step in to stop the runaway car. Unfortunately, an obsessed fan witnesses this heroic event and decides Clark is a real life superhero, whose girlfriend Lana must be eliminated so Clark can fulfill his destiny. Meanwhile, Lex discovers Lionel at the cabin.

Lara
11/01/07

Clark learns Kara is in Washington searching for the crystal. Kara is captured after she breaks into the lab and sedated with a kryptonite-infused truth serum. The serum causes her to relive a prior trip to Earth when she followed Clark's biological mother, Lara, to the Kent farm. Clark arrives in time to save her but, after searing the machine with heat vision, he also falls victim to the serum and sees what Kara sees: his mother.

Wrath
11/08/07

Kryptonite and high voltage mix during a lightning storm, causing Lana to absorb Clark's powers. Using her newfound super powers, she breaks into Lex's safe and steals incriminating evidence which she then delivers to Lois and Grant, demanding they run a story exposing Lex's secrets. After Grant refuses to use stolen material, Lana decides to take care of Lex herself. Clark tries to stop Lana from killing Lex and a super battle ensues between the two.

Blue
11/15/07

Clark hears the voice of his biological mother, Lara, calling for help from Kara's crystal and decides to release her, despite Jor-El's warnings. Lara and Clark reunite and she gives him Jor-El's ring, which contains blue kryptonite. As Clark puts it on, he realizes Zor-El manipulated the whole thing and that blue kryptonite strips him of his powers, enabling Zor-El to take control of the Fortress of Solitude. Meanwhile, Chloe and Lex each discover Lois and Grant have been seeing each other and warn them to stop.

12/13/07

Clark returns to Smallville from the Fortress and tells Lana that Kara is gone. Clark tells Lana they should team up, so she gives him all the information she's gathered so far, including a report on a man named Adrian, who was infected with an alien substance. Adrian secretly plants a bomb on Chloe and tells Lois if she doesn't get Lex to admit the truth about his experiments with 33.1, he will detonate the bomb. Chloe, thinking she is about to die, confesses to Jimmy that she is a meteor freak.

Persona
1/31/08

While Clark is frozen in the Fortress, Bizarro takes over his life with Lana. Unaware she is with Bizarro, Lana enjoys the "new Clark" and shares information she's gathered on a serial killer who is draining his victims of all trace minerals. The two conclude it must be Brainiac and Bizarro sets off to find him. Lex is stunned at Lionel's reaction after Grant reveals he is a clone of Julian.

Siren
2/07/08

While secretly working for Oliver, Chloe intercepts one of Lex's project files, but she is attacked by the Black Canary, a mystery woman with a subsonic cry. Dinah Lance, Black Canary's alter ego, is a conservative talk show host who is working at the Daily Planet and clashes with Lois. Lex convinces the Black Canary that the Green Arrow and his team are terrorists so she launches an attack on the Green Arrow and Clark. Meanwhile, Lois discovers Oliver's secret.

Fracture
2/14/08

Lois follows Lex to Detroit and discovers he has found Kara, who has amnesia. Finley, a busboy who is obsessed with Kara, fears Lex will take her away, so he shoots Lex and holds Kara and Lois captive. After Lex's comatose body is found, Chloe offers to heal him, but Clark refuses to let her.
IGN Rating: 6.2 - Read the Review
713

Hero
3/13/08

Kara and Jimmy attend a "One Republic" concert and one of the roadies turns out to be former Smallville resident Pete Ross. Pete unwittingly chews some kryptonite-laced gum and develops super powers. Clark and Chloe are thrilled to meet up with their old friend but warn him against using his powers in public. However, Lex discovers Pete's powers and blackmails him into helping break into a Lionel's safe by threatening to reveal Chloe is a meteor freak.

Traveler
3/20/08

Lionel arranges to have Clark kidnapped and held in a kryptonite-lined cell at a Luthorcorp facility. After Chloe and Lana find a military electric probe at the farm, they confront Lionel, who throws suspicion onto Lex. Chloe and Lana take Kara to the Fortress and beg Jor-El to restore her memory as she is the only one who can save Clark.

Veritas
3/27/08

Kara decides to teach Clark how to fly in order to strengthen his chances against Brainiac. However, Brainiac seems to have the upper hand against the super cousins, and some of Clark's loved ones are caught in the crossfire.

Descent
4/17/08

The secret of Veritas leads Lex in a dangerous direction that will put Clark and Lex in each others' crosshairs. There is a major power struggle and one character dies.

Sleeper
4/24/08

Clark desperately searches for Kara and Brainiac is the only one who can reverse Lana's condition. Clark asks Chloe to check any large power surges in the area, so she breaks into several government computers, setting off alarms. Jimmy is caught between the Department of Security - who threatens him with jail time unless he helps them arrest Chloe - and Lex, who offers to help clear Chloe if Jimmy agrees to be in his debt.

Apocalypse
5/01/08

Clark discovers that Kara sent messages from Krypton in the past that indicate that Brainiac wants to kill Baby Kal-El so Clark will not exist in the future. Clark is torn because he thinks the world would be better off if he had never arrived in Smallville. Jor-El arranges for him to see what life would have been like if Clark hadn't existed.

Quest
5/08/08

Lex is attacked by a cloaked stranger who carves kryptonian symbols into his chest - a message for Clark. Chloe and Clark investigate and discover one member of the Veritas clan has survived and is hiding in a church. Clark and Lex race to be the first to find this mysterious Veritas member, who holds the key to Clark's survival.

Arctic
5/15/08

Kara tells Lex he is destined to defeat the Traveler and offers to take him to the Fortress to learn how. Clark is stunned that Kara would go to Lex but it is revealed that Brainiac is impersonating Kara and she's actually trapped in the Phantom Zone. Chloe is arrested by the Department of Domestic Security and Lana awakens from her comatose state. Meanwhile, in an epic turn of events, Clark and Lex face off in the Fortress and Lex learns Clark's secret.

She Love me- She Love Me Not

my 1st post
makin a blog in fully numb day is counted nerd of course
hehehehe

i just wonder
seein jimmy olsen di Smallville kmren mlm, n direcly gw blg ke gw sendiri
" its damn you, man...omae datte shika nai"..................

i wonder, playin straight in my love life always seems to be,,, never works
but if i playin crazy...(believe me, i've been it)....fireworks all day

is it somethin wrong in this world
my world, i mean...

yahari, mata....shippai ka na.....
ore no ................

ok....hopely watchin The Dark Knights will make few things gud...
aniwei...welcome
youkoso yo